Komponen Drive Shaft dan Fungsinya
Komponen drive shaft tersusun dari banyak komponen dan fungsinya. Berikut komponen yang ada pada drive shaft:
Komponen pertama, tripod joint, terdiri dari tiga buah roller bearing yang menjadi satu kesatuan. Ini berfungsi untuk memastikan bahwa drive shaft dapat bekerja dengan lancar ke kanan dan ke kiri ketika roda kemudi diputar saat kendaraan berbelok.
Mengenal Fungsi Poros Propeller
Propeller Shaft adalah salah satu komponen penting yang terdapat pada kendaraan. Komponen ini memiliki fungsi utama meneruskan putaran dari transmisi menuju gardan.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ada informasi lebih lanjut mengenai apa saja fungsinya serta bagian-bagian di dalamnya.
Tempat Reluctor ABS Terpasang
Pada mobil dengan sistem rem ABS, reluctor ring ditempatkan di drive shaft. Sensor ABS dan reluctor ring mengukur kecepatan putar roda secara bersamaan.
Reluctor ring berbentuk ring bergerigi dan berfungsi sebagai pemberi input sinyal bagi sensor ABS tentang kecepatan putaran roda. Karena reluctor ring terpasang pada drive shaft mobil dengan sistem ABS, jika roda mengalami kerusakan, pastikan apakah reluctor ring ada atau tidak. Jangan pilih salah.
Mengenal Pengertian Propeller Pada Kendaraan
Nama lain dari komponen ini adalah poros propeller yang terpasang di kendaraan dan berfungsi untuk membantu memindahkan tenaga dari bagian transmisi menuju differential.
Poros propeller biasanya terdapat pada kendaraan yang menggunakan mesin depan sebagai penggerak roda di bagian belakang.
Bentuk poros propeller seperti sebuah batang yang letaknya berada di kolong kendaraan. Komponen ini terbuat dari sebuah pipa baja berbentuk tabung yang tahan terhadap gaya bengkok. Contoh kendaraan yang menggunakan komponen ini adalah jenis 4WD dan FR.
Untuk kendaraan jenis 4WD ada propeller tambahan yang fungsinya untuk mengarahkan tenaga ke roda bagian depan agar bisa bergerak. Adapun syarat-syarat yang harus ada pada poros propeller adalah mampu mengikuti perubahan sudut pada poros gardan dan transmisi.
Selain itu, syarat lainnya adalah propeller juga harus mampu menahan putaran yang dihasilkan oleh transmisi agar roda mau berputar. Propeller dirancang sedemikian rupa agar proses pemindahan tenaga tidak berpengaruh terhadap beban kendaraan dan kondisi jalan.
Menghasilkan Putaran yang Baik
Fungsi lain dari komponen yang satu ini adalah untuk menghasilkan putaran di bagian transmisi agar kendaraan bisa bekerja dengan baik. Jadi, adanya poros propeller ini tidak akan mengganggu kinerja kendaraan ketika melewati jenis medan apapun.
Agar propeller bisa berfungsi dengan baik, maka ada 2 hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah poros propeller harus tetap bisa bekerja dengan baik ketika melewati jalanan yang tidak rata. Kedua, propeller juga harus menghasilkan putaran yang halus ke bagian gardan.
Pengertian Axle Shaft
Axle adalah sejenis komponen yang digunakan untuk menahan beban pada kendaraan. Komponen ini akan memindahkan gaya putaran yang berasal dari sistem transmisi ke bagian roda yang menempel di bagian axle.
Jumlah axle disesuaikan dengan jenis kendaraan. Secara umum, mobil akan mempunyai dua axle yang digunakan untuk memutar roda. Sedangkan kendaraan besar yang digunakan untuk mengangkut banyak penumpang atau muatan, akan memiliki jumlah axle yang lebih banyak.
Untuk mengidentifikasi berapa jumlah axle yang dimiliki oleh mobil Anda, sangat mudah caranya. Anda hanya perlu melihat berapa jumlah ban yang terpasang. Secara umum, mobil akan memiliki satu pasang di depan dan satu pasang di belakang. Maka, mobil memiliki dua set axle.
Komponen ini bertugas untuk menghubungkan antara gaya putaran dengan tenaga transmisi kendaraan. Tujuannya, untuk membuat kendaraan tersebut bergerak maju, mundur, atau bahkan melakukan manuver.
Gaya yang diperoleh dari transmisi, akan membuat poros gandar dapat berputar. Kemudian, roda yang terhubung pada poros juga akan ikut bergerak. Tanpa poros gandar ini, roda tidak akan bergerak mulus atau bahkan sama sekali tidak bergerak.
Mengenal Beragam Jenis Sambungan Universal (Universal Joint)
Salah satu komponen yang terdapat pada propeller shaft adalah flexible joint. Jenis yang satu ini terdiri dari karet kopling keras dan terdapat di antara dua yoke berbentuk kaki tiga.
Jenis kedua bernama constant velocity joint yang berfungsi untuk membantu proses pemindahan tenaga dengan lembut.
Baca Juga : Tips Aman Memilih Box untuk Sepeda Motor
Selanjutnya adalah trunion joint yang dibuat dengan kombinasi berbagai jenis hooke’s dan slip joint. Di dalamnya terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk membantu proses masuknya poros propeller ke ujung pin.
Namun, sebenarnya untuk model yang satu ini sudah jarang digunakan karena trunion joint tidak mampu memberikan tenaga putar maksimal dibanding jenis lainnya.
Jenis lain bernama slip joint yang berfungsi untuk mengatur perubahan panjang pada poros propeller ke bagian differential. Hal ini juga dapat membantu menjaga jarak antara propeller dengan differential agar bisa bekerja dengan baik.
Sesuai dengan fungsi propeller shaft adalah memindahkan tenaga penggerak ke bagian differential agar roda kendaraan dapat bekerja dengan maksimal. Sedangkan Hookes joint dibagi lagi menjadi 2 macam tipe lagi yaitu tipe shell bearing cup.
Jenis kedua bernama tipe solid bearing cup. Perbedaan di antara keduanya adalah yang pertama bisa dibongkar sedangkan untuk bearing cup tidak.
Cara Mengetahui Ketika Axle Rusak
Axle jadi komponen penting dalam mobil, jadi wajib untuk menjaga dan merawatnya agar tetap bekerja dengan baik dan optimal. Ketika Anda melihat ada tanda-tanda keausan atau masalah dari axle, segera lakukan perbaikan. Adapun, cara untuk mengetahui jika axle rusak adalah:
Muncul bunyi keras ketika memasukkan gigi mobil;
Mulai terasa getaran sewaktu berkendara;
Mobil tidak bergerak maju maupun mundur meskipun mesin sudah menyala.
Dari ulasan tersebut, kini Anda tahu kan betapa pentingnya axle shaft untuk mobil kesayangan. Pastikan untuk selalu merawatnya secara rutin dan mengganti apabila mulai aus ke bengkel terdekat.
Agar memperoleh suku cadang axle yang asli, Anda bisa datang langsung ke bengkel resmi Suzuki. Informasi lebih lanjut, Anda dapat klik suzukitrada.co.id!
Salah satu bagian penting yang ada dalam sebuah sistem transmisi mobil adalah drive shaft. Bagian tersebut juga dikenal dengan sebutan axle shaft yang memiliki fungsi untuk membuat roda mobil berputar. Salah satu ujung drive shaft terhubung ke sistem transmisi, sementara ujung lainnya terhubung ke roda.
Drive shaft biasa ditemukan pada mobil dengan sistem penggerak roda depan, seperti Front Engine Front Wheel Drive (FF), All Wheel Drive (AWD), atau Four Wheel Drive. Salah satu fungsi penting dari drive shaft adalah untuk menggantikan fungsi poros propeller. Drive shaft berbentuk tabung logam panjang yang menghubungkan transmisi ke rakitan yang berbeda dalam sistem penggerak roda.
Komponen penting mobil ini terbuat dari baja atau aluminium dan dibuat dengan cara yang dimaksudkan untuk menahan torsi dan getaran yang tinggi. Untuk lebih jelas mengenai drive shaft, mulai dari fungsi dan komponennya, mari simak ulasan di bawah ini:
Dalam sistem penggerak roda mobil, ada beberapa komponen yang disebut sebagai "shaft". Salah satunya adalah drive shaft, yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan axle shaft, yaitu meneruskan perputaran ke roda.
Namun, ada perbedaan antara drive shaft dan axle shaft. Drive shaft memiliki desain yang lebih fleksibel karena perubahan sudut putar dan memiliki kemampuan untuk bergerak maju dan mundur. Pada bagian drive shaft, komponen yang disebut CV joint terhubung dengan roda, dan ujung lainnya disebut tripod point terhubung dengan transmisi.
Secara umum, ada tiga fungsi utama dari drive shaft adalah sebagai berikut:
Meneruskan Putaran Menuju Gardan
Poros propeller adalah salah satu komponen yang masuk ke dalam sistem penggerak atau sering disebut dengan drive train. Komponen yang dirancang lengkap dengan balance weight pada bagian luarnya ini akan membantu pergerakan roda belakang kendaraan.